Tuesday, January 26, 2010

what I want in life...


Akhirnya, sesuai rencana novel Feel tamat dibaca di akhir minggu yang lalu, yang tidak sesuai rencana adalah tempat menyelesaikannya. Hehehe terjadi kebodohan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Berbagai kejadian yang kualami dari awal tahun, bukan hanya membuat sibuk diri, tapi juga sibuk hati dan fikiran, sehinggaaaaa terlupakanlah jadwal memperpanjang passport. Akibatnya fatal, keberangkatan ditolak oleh maskapai penerbangan karena umur paspor kurang dari 6 bulan. Trus ya sudah, akhirnya reroute ke Bandung. Jadilah menghabiskan akhir minggu di Bandung. Menengok keponakan baru, menyusuri jalan dago, sarapan nasi kuning, makan lumpia basah, menyenangkaaaaannn, huhuhu I love Bandung so much……

Hmm back to the topic, novel Feel, karya tulis pertama Wulan Guritno dan Adilla Dimitri. Sebuah novel yang menceritakan pencarian sang tokoh – Kanya dalam mencari apa yang sesungguhnya diinginkan oleh nya dalam hidup ini. Sebuah pertanyaan simple yang ditanyakan sahabat karibnya sebelum meninggal dunia. Pencariannya itu membuahkan hasil yang bahkan tak diduga sama sekali oleh Kanya. In my opinion , buku ini memang menyadarkan kita untuk melakukan apa yang kita inginkan, tapi alur ceritanya sih menurutku biasa aja, menggambarkan proses yang biasa kita hadapi dalam pencarian. Dari skala 1-10 kukasih nilai 6,5 deh....

What I want in life?? Sebuah pertanyaan sederhana, namun bisa membuat kening berkerut memikirkannya. Tanpa bermaksud menggurui (karena bukan guru) atau bermaksud sok tau (karena baru tau juga) hanya mencoba untuk menggabung-gabungkan materi yang pernah didapat. Untuk mengetahui apa yang kita inginkan dalam hidup ini kita harus tahu dulu apa tujuan kita hidup. Jawaban kalau ditanya waktu kecil dulu mau jadi apa adalah kecil dimanja, muda hura-hura, tua senang-senang, mati masuk surga. Hahaha siapa yang gak mau? Intinya mah bahagia di dunia dan akhirat. Bisa? Bisa banget!

Bahagia di akhirat sudah pasti masuk surga, yang masih mengawang adalah bahagia di dunia. Apa sih kebahagiaan itu? Kaya? Berkedudukan? Punya suami/istri hebat? Hmm kayanya bukan itu. Kalau memang itu yang mebawa bahagia lalu kenapa banyak anak orang kaya yang mencari kebahagiaan dari obat-obatan? Atau pasangan orang terkenal yang harus berpisah karena sebuah alasan? Atau seorang pejabat yang mencari kebahagiaan di klub-klub?

Jadi bahagia itu apa ya? Dalam Alquran sudah tertulis dalam Qs Al Baqarah 38 : “barang siapa yang mengikuti petunjuk Ku maka tidak ada rasa khawatir dan bersedih hati pada mereka”. Hmmm berarti bahagia itu adalah kalau kita berjalan mengikuti petunjuk Nya. Shalat, zakat, puasa, beriman, bersabar, bersyukur, dan hal lainnya. Semua itu sudah ada dalam Alquran, SOP terbesar di dunia, SOP terhebat sepanjang masa, tak ada yang bisa mengalahkannya. Hanya terkadang kita yang lalai untuk membukanya, kita yang terkadang hanya membaca tanpa bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita.

Lalu bagaimana ya mengaplikasikan itu semua dalam suatu “hubungan”. Kembali kita lihat dari tujuan kita hidup. Tujuan kita hidup seperti telah tertulis di atas adalah untuk bahagia di dunia dan akhirat. Kalau kita merasa lelah, merasa capek dalam menempuh atau setelah mengakhiri suatu hubungan, berarti ada yang salah dengan hubungan tersebut. Berarti kita menjalani hubungan itu tidak dengan tujuan yang benar. Kalau tujuan kita adalah bahagia dunia akhirat, maka kejarlah bahagia di akhirat, karena Qs. 6 : 32 mengatakan bahwa kehidupan didunia hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya. Selain itu bukankah ada hadits yang menyatakan kejarlah akhirat maka dunia pun akan kau dapat.

Maka niatkan memulai suatu hubungan untuk memperoleh kebahagiaan itu. Jadikan hubungan itu sekedar jalan bagi kita untuk memperoleh ridho Nya, untuk meraih barokah Nya, untuk mendapatkan perhatian Nya. Niatkan apapun yang kita lakukan adalah karena Nya, kita mencintai pasangan kita karena Nya, kita mengabdi pada pasangan kita adalah bentuk ibadah kita pada Nya. Jadikan keluarga adalah ladang untuk memperoleh ridho Nya. Rasanya kalau Dia sudah meridhoi kita, sudah memperhatikan kita, maka apapun yang akan terjadi di dunia ini tidak akan mampu membuat kita bersedih. Hasilnya bahagia di akhirat kita dapat bahagia di dunia pun dapat.

Tapiiii untuk melakukan itu semua gak semudah menuliskannya disini. Beberapa kali harus terjatuh, beberapa kali harus merasakan sakit, beberapa kali air mata ini tumpah membasahi bantal. Aku anggap itu adalah langkah mundur untuk maju lebih jauh lagi. Bagaimana hati ini akan terbuka kalau ia tak pernah patah? Bagaimana hati ini akan kebal jika Ia tidak pernah sakit? Bagaimana mata ini akan kuat menahan tangis kalau Ia tak pernah menangis? Qs 29 : 2-3 mengatakan bahwa hidup itu adalah ujian bagi kita, sudah benarkah niat kita, sudah mantapkah jalan kita? layaknya sebuah permainan, ujian adalah suatu tahapan untuk pindah ke level berikutnya yang lebih tinggi. Kita hanya perlu sabar dan shalat dalam menghadapi ujian tersebut (Qs. 2 : 153)

Seperti anak kecil yang terjatuh pada saat berlari mengejar kupu-kupu, cepatlah bangun, ucapkan istighfar, bulatkan tekad, luruskan kembali niat kita hanya untuk Nya, mulailah kembali berjalan bahkan berlari menuju Nya. Karena Ia juga akan menghampiri kita jauh lebih cepat. Berusahalah sekuat mungkin dan serahkan hasil akhir pada Nya, sang pemilik takdir.


....untuk diriku dan diri-diri yang lain yang terkadang, pernah, mulai, dan tengah merasa lelah.....

Monday, January 25, 2010

Diakah Teman Sejati - from my friend

cek email pagi-pagi, email paling atas adalah email dari seorang teman dekat, membacanya dan speechless, tak bisa berkata-kata, hanya bisa menghela nafas..... sudahkah aku melakukan hal itu?? apakah aku bagian dari kelompok itu?? fyuhhhh can't answer.... dearest pipih, izin ku copas tulisan itu disini yaaa....thanks

Diakah Teman Sejati

Kita berharap pendamping yang mau menerima kita apa adanya, tulus mencintai kita, ikhlas mendampingi kita dan bersedia memaafkan kesalahan-kesalahan kita. Tetapi tatkala mencari pendamping hidup, ada begitu banyak kriteria yang kita tetapkan. Kita mempunyai keinginan yang begitu banyak, dan sebagian besar di antaranya untuk kepentingan diri kita sendiri. Kita lupa bertanya, “kalau alasan untuk memilih dan menerima begitu banyaknya, bagaimana mungkin kita akan bertemu dengan orang yang mau menerima apa adanya? Kalau untuk memilih kita begitu peka terhadap kekurangan, bagaimana mungkin akan mendapatkan orang yang mu berlapang dada menerima kekurangan?”.

Demikian sulitnya kriteria itu dipenuhi sampai-sampai ia terkalahkan oleh dirinya sendiri, sehingga ketika tiba masa di mana ia tak sanggup lagi menahan sepinya hidup, ia akhirnya memutuskan menikah. Tetapi ketika itu, sudah tidak ada orang-orang yang patut yang mau datang meminang.

Astaghfirullahhal ‘adzim... betapa sering kita mengaku beriman, tetapi tidak percaya janji-janji- Nya dalam Al-Qur’an. Kita mengaku mengimani Allah Yang Menjamin Rezeki setiap makhluk-Nya, tetapi untuk menikah harus dengan orang yang sudah mapan ekonominya. Padahal kekayaan bisa hilang seketika, dan yang tak hilang bisa kehilangan barakahnya. Kalau harta sudah kehilangan barakahnya, dimana kedamainan hati akan kita cari? Kalau harta sudah kehilangan barakahnya, kemana kita akan pergi untuk menemukan tulusnya cinta? Kemanakah kita akan mencari tempat untuk berteduh jika rumah yang luas membuat hati kita sempit?

Kemana? Ya... ya... ya..., kemana akan kau cari? Kemana engkau akan pergi, jika terhadap dirimu sendiri pun engkau telah lupa?


Maka...

Berendah hari dalam menetapkan pilihan, insya Allah justru akan membukakan pintu-pintu kebaikan yang sangat besar. Cukuplah hal-hal yang mendasar saja sebagai patokannya. Semoga dengan itu Allah ‘Azza wa Jalla menggenapkan yang kurang dan menyempurnakan tiap-tiap perkara yang masih perlu dibenahi. Jika Allah sudah menetapkan barakah yang besar bagi pernikahan kita, insya-Allah setiap langkah menjadi kebaikan. Dan kalau ada airmata yang sesekali harus tumpah, ibarat tanaman, ia menyirami benih-benih kebaikan. Bukankah nikmatnya masakan apabila telah bercampur garam seukuran yang cukup? Bukankah anak-anak kadang harus demam sebelum bisa berjalan?

Teringatlah sabda Nabi saw:
“Apabila datang kepadamu seorang laki-laki (untuk meminang) yang engkau ridha terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

Berkenaan dengan ini, ada yang menarik untuk kita renungkan. Sepanjang saya perhatikan, umumnya semakin lambat seseorang menikah akan semakin banyak kriteria yang ditetapkan, kecuali pada orang-orang yang berhati-hati dengan dirinya. Agaknya, ini banyak berkait dengan masa peka di tiap usia. Munculnya kriteria yang semakin banyak dan sekaligus menjadikan orang semakin peka terhadap apa yang “tidak ideal” kerap muncul setelah usia menginjak 30 tahun; usia dimana seseorang berada pada masa ideal menjadi orang tua awal. Usia ini memang peka terhadap sesuatu yang bersifat ideal. Bukan terhadap pendamping hidupnya, tetapi terhadap anak yang dicita-citakan untuk masa depan. Tetapi jika menikah saja belum? Anda sendiri yang bisa menjawab.


Diakah Teman Sejati itu?
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim


Friday, January 22, 2010

feel - before read it...

pagi-pagi dapat kado lagi dari chia, Thank you dear.....pas dibuka ternyata buku feel nya wulan guritno, dan ada cdnya juga, walau isinya cuma 1 lagu, soundtrack dari buku itu, hmmm chi, berarti 1 lagu ini harus aku dengerin terus selama aku baca buku ini donk yah

sejak liat di toko buku emang berniat untuk beli, apalagi baca beberapa resensinya, tentang apa yang sebenarnya kita inginkan akan makna hidup kita nanti....wuihhh jadi gak sabar untuk baca, hmmm lumayan nih, untuk dibaca di 2 jam perjalanan di pesawat nanti, selain membaca UU 40 PT huahhhhh masih ada ujian ya yang harus kulewati....sniff sniff...

tas - check, ID card - check, tiket - check, dompet - check, buku - check, yahh kamera ketinggalan di lemari, sudahlah pasti papah bawa :D

time to go.......

Thursday, January 21, 2010

Hari untuk Amanda - Ketika cinta harus memilih

Sejak pertama lihat thriller film ini, langsung masuk dalam list nonton. Mengikuti idealism “kalau bukan kita lalu siapa yang akan menyaksikan film Indonesia”. Hmm tapi idealism itu tidak berlaku untuk film-film hantu gak jelas yaaa.. Alasan lain memasukkan film ini dalam nonton list adalah karena pemerannya Oka Antara :D…..

Sebenarnya film ini mulai diputar tgl 7 January, cuman karena keterbatasan waktu luang tertunda-tunda terus. Akhirnya setelah mencari – cari waktu, dipilihlah rabu sore pulang kantor untuk menonton film genre cewe ini. Bareng dengan chia, lia dan iis kita pergi ke blok M square – salah satu tempat yang tersisa memutar film tersebut.

Film Hari untuk Amanda menceritakan mengenai Amanda (Fanny Fabriana) perempuan pertengahan 20-an tiba-tiba diselimuti rasa bimbang yang amat sangat. Pasalnya Hari (Oka Antara), mantan pacarnya hadir kembali dalam kehidupannya, ketika Amanda 10 hari lagi akan menikah dengan Dody (Reza Rahardian). Amanda dan Hari pernah membina hubungan selama 8 tahun sampai akhirnya mereka putus. Setahun setelah mereka putus, akhirnya Amanda memiliki rencana menikah dengan orang lain, Dody (Reza Rahardian).

Amanda berharap Dody adalah laki-laki yang didambakan dalam hidupnya. Oleh karena itu pernikahannya dengan Dody harus menjadi moment yang sangat sempurna. Dody, ia adalah seorang junior brand manager yang sedang merintis karir di sebuah advertising company. Waktunya habis untuk karier. Menjelang hari pernikahannya Dody masih tetap berkutat dengan pekerjaannya dan membiarkan Amanda mengurus sendiri pernikahannya. Beberapa tugas yang menjadi tanggung jawab Dody dalam persiapan itu pun tak dikerjakannya. Termasuk rencana untuk mengantarkan undangan kepada beberapa kerabat.

Kesibukan Dody membuka sela pada Hari untuk menumbuhkan kembali perasaan yang dulu pernah ada di dalam hati Amanda. Pada hari itu, Hari menemani Amanda mengantarkan undangan menggantikan tugas Dody. Rasa nyaman bersama dengan Hari membuat Amanda terbuai dalam kenangan masa lalu.

Tapi diakhir hari itu, Amanda harus bisa memutuskan dan mengambil keputusan, apakah Ia akan meneruskan rencana pernikahannya dengan Dody tunangannya yang super sibuk hingga tak ada waktu tersisa, ataukah kembali dengan Hari mantan kekasihnya yang memiliki banyak waktu dan hidup dengan mengikuti arus.

Cerita ini adalah cerita yang biasa terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Ketika hati harus memilih, ketika hati harus menjalani pilihan yang telah diambil. Beberapa adegan dalam film ini sempat membuat diri berkata “gue banget”, bisa merasakan bagaimana perasaan Hari ketika melihat Amanda melakukan fitting baju pengantin, bisa merasakan lelahnya Amanda ketika merasa sendirian mengurus persiapan pernikahan yang seharusnya bisa menjadi momen untuk bekerja sama dengan Dody, bisa merasakan perasaan bersalah Dody yang harus tetap sibuk dengan kerjaannya sementara di sisi lain ada hal penting lainnya yang harus diabaikan, dan juga bisa merasakan bimbangnya hati Amanda ketika harus memilih 1 diantara 2 pilihan yang sangat bertolak belakang….

Tapi kembali lagi, cinta bukanlah hanya perasaan, cinta membutuhkan pengorbanan, cinta juga membutuhkan komitmen untuk bisa selalu memberi dan menerima, untuk bisa saling mengisi kekurangan dan berbagi kelebihan yang dimiliki….


....fyuhh henie teruslah berjalan hingga keletihan itu letih mengejarmu...

Wednesday, January 20, 2010

the reason to love someone

Perjalanan menuju kantor pagi ini cukup panjang karena ditempuh dari Bogor, setelah semalam pulang untuk makan malam bersama dalam rangka Anniversary papah dan mamah yang ke 31. Berangkat juga sudah cukup siang, melewati waktu berangkat normal, sehingga memutuskan untuk membawa buku sebagai bahan bacaan pada saat terjebak macet di jagorawi.

Buku yang terpilih adalah buku testpack nya Ninit Yunita. One of my favorite book. Entah sudah berapa kali membaca buku ini, tapi tetap terharu pada saat membacanya. Buku yang bercerita mengenai seorang istri yang begitu ingin memiliki anak setelah 7 tahun menikah. Berbagai cara telah dilakukan namun tak jua dirinya memiliki test pack bergaris 2 yang menyatakan bahwa dirinya hamil. Setelah saling memeriksakan diri ke dokter spesialis, barulah ditemukan penyebabnya, dan mulailah konflik besar dalam rumah tangga mereka sampai akhirnya salah satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah itu. Namun sebuah kejadian membuat mereka kembali bersatu dan mengatasi masalah yang ada.

Buku itu mengajarkan akan komitmen, akan kenyataan bahwa cinta saja tidak cukup dalam mempertahankan suatu hubungan, diperlukan juga saling memahami, saling mengerti, dan mau menerima kekurangan dan kelebihan pasangan meski terkadang harus mengorbankan keinginan diri sendiri.

Seperti yang tertulis dalam buku itu;

Komitmen adalah sumber kekuatan bukan sesuatu yang justru membuat orang takut untuk menghadapinya.

Komitmen adalah sumber kekuatan bagi seorang istri untuk pergi jauh melihat baik dan buruknya suami. Menerima dia ketika sedang tampan dan menerima juga manakala dia sedang menguap dengan jeleknya saat bangun pagi.

Komitmen adalah sumber kekuatan bagi seroang suami ketika mengetahui seorang wanita lain mengajaknya berselingkuh dan ia memilih pulang ke rumah untuk makan malam dengan istri dan berbagi kisah sambil tertawa.

Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu atau mendadak miskin.

Will you still love them, then?

That's why you need commitment.

Don't love someone because of what/how/who they are.

From now on, start loving someone, because you want to


Jika menyambung notes terdahulu, akan jauh lebih baik jika kita mencintai seseorang karena Nya, karena apapun balasan yang kita terima dari orang yang kita cintai atas apa yang telah kita lakukan tidak akan bisa melukai hati kita, karena kita tahu, itulah yang diinginkan oleh Nya agar kita menjadi lebih sabar, lebih kuat dan lebih menghargai.


* sekedar untuk mengingatkan diriku sendiri untuk meluruskan niat dan tetap di jalur Nya...

Tuesday, January 19, 2010

Cinta itu Anugerah

beberapa malam yang lalu tersadarkan akan suatu hal, bahwa rasa cinta itu adalah anugerah, rasa cinta itu adalah pemberian dari Nya, kita tidak akan pernah bisa memilih pada siapa hati kita akan berdetak kencang, kita tidak akan bisa memilih pada siapa kita akan merasa jatuh, semua itu terjadi akibat kuasa Nya....karenanya jika memang diri Nya meminta kita untuk melepaskan rasa itu, haruskah kita menolaknya? haruskan kita tetap bertahan memegang rasa itu sementara sang empu nya telah meminta kita untuk melupakannya?

tujuan hidup yang paling hakiki adalah untuk memperoleh ridho Nya, memperoleh surga Nya....karenanya sudah sepantasnya untuk memenuhi permintaan Nya, terima kasih ya Allah telah melindungi dan menyayangiku melalui orang-orang di sekitarku, akan ku simpan rasaku ini dalam - dalam, hingga hanya dirimu dan diriku yang tahu, sedalam apa rasa ini bersemayam, izinkan aku untuk bisa kembali merasakan rasa yang indah ini ya tuhanku....rasa yang muncul hanya karenamu.....

Friday, January 15, 2010

I'm back....

alhamdulillah.....akhirnya aku kembali lagi, kembali menjalani hidup lamaku, kembali kepada rutinitas sehari-hari, kembali ke jalurnya, kembali menjadi seorang henie....

setelah "one last cry nya Brian mc Knight" saat nya sekarang "big girls dont cry nya Fergie" yang akan berkumandang......

And I'm gonna miss you like a child misses their blanket
But I've got to get a move on with my life
It's time to be a big girl now
And big girls don't cry

yes i'm gonna miss you, aku akan selalu merindukan masa-masa dimana sang angin menyapa di keseharianku, masa-masa di mana sang angin menghibur dikala aku bergulat dengan keruwetan kantor, masa-masa sang angin menyentuh lembut hatiku dengan cerita dan impiannya, masa-masa dimana sang angin ada di kehidupanku, aku pasti akan merindukan itu semua.....

tapi aku hanya seorang pemain peran dalam hidup ini, perasaan ku pada angin adalah suatu fitrah, suatu anugrah dari Nya, dan jika saat ini aku diminta untuk mengesampingkan perasaanku, akan kulakukan, karena itulah skenario yang kumiliki, yang harus kuperankan....

i'm back to the way, aku kembali akan menjalani skenario yang telah tertulis untukku.....

tu me manques ma le vent....i will....

Sunday, January 10, 2010

Nggak Ngerti - Kahitna

finally, terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang akhir-akhir ini bermain di pikiranku...hmmm good news and bad news, nggg... gak bad juga sih, perasaanku benar he has "something" with me, tapiiiii once again, "it" be a problem....

fyuhhh.....haruskah menarik nafas lega ataukah nafas sesal.... nope nope tidak ada yang harus disesali, karena memang harus begini jalan yang terjadi, semangat henie, you can through it, again....

Nggak ngerti - Kahitna

Di Sendiriku
Hati ini Tlah Melukis Cinta
Yang Kuingini
Yang Saat ini ku Tak Tahu Dimana
Dimanakah Kau Cantik

Sesungguhnya aku Kangen Kamu
Dimana Dirimu aku Ngga Ngerti
Dengarkanlah Kau Tetap Terindah
Meski Tak Mungkin Bersatu
Kau Slalu Ada Di Langkahku

Mengapa Harus
Keyakinan Memisah Cinta Kita
Meski Cintamu Aku

take care there!!

Wednesday, January 06, 2010

trying hard...

fyuhhh sulitnya menetralisir hati, apalagi kalau hati itu sendiri sudah terlanjur memilih sesuatu....
itu yang tengah kulakukan 2 hari ini, trying to neutralize my heart. Mengikuti saran mentor-mentor ku untuk menterlaisir hati terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengambil langkah berikutnya.

hmmm kalo sang angin menyebutnya phase of recovery, aku menyebut ini apa yaaa phase of focusing hahaha angin...where are you.....

Monday, January 04, 2010

neutralize

dapat email dari teh ayhoe atas kebimbanganku, teh ayhoe, izin aku posting disini ya

Assalamu alaikum,
dear henie...

Bukan kebetulan e-mail mu nyampe padaku siang hari ini, pasti petunjuk Allah buat gw. Saat gw memang sedang lg mikir ... apa sih tujuan pernikahan yg gw jalanin. Kmu mungkin heran, kok jadi ngomongin pernikahan. Tapi that's the point of ur problem...i think.. After this, u might not like what i wrote. U can just delete it :) abaikan saja.

Apapun, klo lg mikir atau introspeksi ttg hidup..mesti ada acuannya. Ibaratnya klo lagi evaluasi kinerja proyek, harus dibandingkan dengan target/tujuan proyek tersebut, udah sesuai jalur ato malah melenceng jauh. Nah yg kita bicarakan ini tentang hidup kita kan. berarti acuan introspeksi kita adalah tujuan hidup. Lo pasti setuju kalo tujuan hidup manusia (apapun ras, agama, bentuknya) adalah bahagia di dunia dan akhirat masuk surga. Setelah gw pikir2 lagi...bahagia itu apa? punya uang banyak, ga pernah dapet musibah, sehat terus2an, punya suami baik, anak sholeh, pembantu baik, orangtua baik, dll?? Kayanya bukan itu... karena ga hakiki, ga terjamin. Tubuh bisa aja sakit, orangtua bisa saja tidak menyenangkan, kadang2 kita jg ga punya uang, suami pun ga selamanya manis. Ternyata.....bahagia itu udah ditunjukkin jelas banget sama Allah dan pasti bisa kita dapat. Ga mungkin Dia bohong kan. QS Baqarah:38, kira2 bunyinya.. Barangsiapa yg mengikuti petunjuk-Ku, maka pada mereka, tidak ada rasa khawatir dan bersedih hati (alias bahagia). Sekarang, petunjuk Allah itu apa ya?....Mestinya ya semua yg Allah perintahkan. Ya shalat, ya zakat, puasa, bersabar, bersyukur, menahan amarah dan salah satunya adalah Menikah ^_^. Hehe...mulai got the clue, dear?

Ternyata gw dulu salah karena menikah karena cinta. Mulai terasa aneh ya statement gw. Beberapa taun menikah, udah mulai terasa Nie. Alias ditunjukin sama Allah...salah niat di awal (tujuan), ujungnya ga bahagia. Rugi kalau menikah karena ingin mencintai dan dicintai manusia. Contoh...gw bikinin sarapan buat mas madi karena gw cinta dia misalnya. Cinta gw ini ga tulus ternyata, I want him to love me back, to give the same appreciation that I gave him. Ternyata dia ga suka masakanku, dilirik jg ngga. Lalu apa yg terjadi padaku...sedihlah, alias kebahagiaan terampas. Coba klo gw switch dari awal gw menikah karena niat ibadah (taat pd perintah Allah), semua yg kulakukan lillahita 'ala. Pas mikir menunya terasa ibadah, belanjanya terasa ibadah, pas motongin sayurnya, nyuci piringnya, menata di meja...semua ibadah yg pasti dibalas Allah dgn pahala. Klo udah inget/sadar begitu...apapun penerimaan mas madi, ngga ngaruh tuh :)) bahagiaaa terus. Enak banget kan nie, bahagia di dunia dapet, surganya juga...karena rekening pahala nambah. Yg terjadi di hati ini keluar donk sebagai sikap kita. Klo hati udah tersenyum, masa bibir ga tersenyum? badan terasa ringan. Suami mana yg ga merasa tenang dengan wajah manis istrinya. Ga mungkin kita bisa menyakiti hatinya klo udah seperti ini. Subhanallah... Otomatis orang2 yg kita sayangi itu terinduksi...

Memang bener ya ayat Qur'an yg sering tertulis di undangan pernikahan itu (QS Ar Rum: 21, “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri /pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”).

Persis yg pernah gw ceritain ke lo dulu... cinta setelah menikah ini beda nie, bikin tenang... ibarat api itu udah ga menyala2, melainkan seperti arang yg terus membara). Mungkin "cinta" yg menggebu-gebu yg pernah gw rasain dulu sebenarnya ga membahagiakan gw. ya iyalah...perasaan dulu lebih banyak gelisahnya daripada tenteramnya. Lebih cengeng lagi kata mas madi :D. Dan bener juga Allah yg menjadikan rasa kasih sayang itu, lebih2 setelah menikah....

Memang..namanya ibadah ga pernah mudah, selalu ada perjuangan utk melewati hambatan. Dan biasanya hambatan itu ada di diri sendiri. Kata Allah, kalau kau tidak ingin diuji...mending ga usah hidup di bumi Allah aja deh, wekkksss... Tapi sekali lagi nie, jangan lupakan tujuan... Kita semua, pasti ingin bahagia, apakah yg kita lakukan sekarang sudah sesuai dengan strategi meraih kebahagiaan itu?? Tugas manusia hanya berikhtiar sebaik2nya, urusan hasil, masa depan ... itu urusan Allah. Allah ga pernah ingkar janji, Dialah backing terhebat :)

sayangku henie, sekali lg gw minta maaf..klo ada yg ga berkenan di hati lo. Kebenaran itu hanya bisa diraih diri sendiri, gw cuma menyampaikan yg gw rasakan. Terima kasih udah ngimel gw...jd semakin terasa, membenam di hati gw.. bahwa, prioritaskan kehendak Allah lebih baik daripada menuruti kehendak diri. Karena hanya Dia yg paling tau yg kubutuhkan, bukan kuinginkan. Love u, dear....



wassalam,
xxx-xxx-xxxxxx

huhuhu yang ada jadi nangis, hiks....disusul dengan email dari dih, neutralize henie, please neutralize your heart....

Sunday, January 03, 2010

3rd Day

Hari ke tiga di 2010, hari ketiga juga dari titik titik titik titik. Baru pulang dari MABIT di mesjid sunda kelapa, ngantuk tapi penasaran akan keberadaan dirinyah sehingga memutuskan untuk mencarinya di dunia maya.
Kalo kata Kahitna " sesungguhnya aku kangen kamu, dimana dirimu, aku nggak ngerti"
huhuh aku juga gak ngerti kenapa secepat ini memiliki perasaan ini, secepat ini meyakini sesuatu...perasaan yang bisa melemahkanku, merubahku dari sosok yang tegar menjadi sosok yang meragu....
fyuhh tak menyangka harus kembali melewati rasa ini lagi hanya untuk dirimu yang entah ada dimana.... dearest mas, will I ever see you smiling back at me???

Friday, January 01, 2010

first day

it's a first day on 2010, hari pertama juga untuk memulai menghitung hari detik demi detik menjadi menit menjadi jam menjadi hari menjadi minggu hingga ke hari yang dinanti....akankah ada hari itu? akankah hari itu menjadi seperti yang dibayangkan, ataukah akan banyak kejadian terjadi sepanjang jalan menuju hari itu??

Diawali denga sebuah ketidak tahuan, ketidak pedulian akan orang-orang di sekitarku, dilanjutkan dengan pertemuan di alam maya, hingga akhirnya di pertemukan di alam nyata...pertemuan yang membuat terkesan, pertemuan yang menbuatku berfikir jauh ke depan, walau dengan setitik keraguan, akankah ini berakhir seperti sebelumnya, dengan alasan yang sama....