Friday, December 05, 2008

Firasat

Untuk apa seseorang tahu sesuatu kalau memang tidak ada yang bisa diubah?

kita tidak pernah tahu dan tak pernah pasti tahu hingga semuanya berlalu. Benar atau salah, dituruti atau tidak dituruti, pada akhirnya yang bisa membuktikan cuma waktu. Dan itu membuat kita kadang bertanya: lalu untuk apa? untuk apa diberi pertanda jika ternyata tak bisa mengubah apa-apa? Untuk apa tahu sebelum waktunya?

Memang tidak mudah menerima pertanda, menerima diri kita yang dikirimi pertanda dan menerima hidup yang mengirimkan pertanda. Untuk itu kita harus belajar menerima. Saat kita belajar menerima, kita juga belajar berdamai. Melalui firasat kita belajar menerima diri dan berdamai dengan hidup ini.


(taken from recto verso; dee)


henie yang mencoba untuk menerima

No comments: