Wednesday, February 27, 2008

[@ the office] my asisstant last day

Kehilangan adalah suatu hal yang tidak ingin kita jalani namun harus kita hadapi. Hari ini, satu kehilangan lagi harus aku hadapi. Salah satu asisten terbaikku harus pergi meninggalkan kantor ini untuk bergabung di kantor lain. Sedih melepasnya. Terutama dengan kondisi kantor seperti saat ini. Aku tidak berani bertanya alasan kepindahannya, karena hampir yakin dengan jawabannya. Situasi kantor serta penugasan terakhirnya memang membuat dirinya tak nyaman lagi untuk beraktifitas di sini. Aku sudah mencoba untuk membuatnya tetap nyaman, namun mungkin karena kelemahanku usaha itu tidak maksimal.

Sometimes I thought, I'm not a good manager for my asisstant. Sometimes I didn't do anything to make them happy, to make them comfortable in the office. Situasi kantor memang terkadang tidak kondusif untuk bekerja. Seharusnya, aku bisa meminimalisir situasi itu dan membuat mereka tetap nyaman bekerja. But, I'm failed.

Ini menambah alasan untuk mencari pekerjaan lain. Aku merasa gagal sebagai atasan, sebagai supervisor, sebagai kakak bagi mereka. Karena asisten-asisten yang lain pun mulai bergerak untuk mencari pekerjaan lain. I'm Failed..........
My last hope for Lucky, Congratulation for your new job, I wish you can reach all of your dream.

(sumber gambar: Tiga Serangkai)

Friday, February 22, 2008

[about him] Romantis Things



Cowo itu ternyata memang diciptakan dengan tidak memiliki rasa romantis. Terbukti pada aa. Susaaaaaah banget hanya untuk bilang “yank”. Tapi sekalinya dia melakukan tindakan romantis, berasa ampe ke hati. Ini beberapa contoh “keromantisan” dia

Contoh ke 1
November kemarin ulang tahun kita berdua. Cuma beda 2 hari. Karena memang jadwal kerja yang padat, jadi gak ketemuan deh. Pas weekend aku di Bandung, aa baru ke Bandungnya hari Rabu. Biar begitu, aa tetap berusaha menunjukkan sisi romantismenya. Dimulai dengan mengirim sms b’day pada tanggal 24 jam 00.01. Kemudian ketika minggu depannya aku ke Bandung, mulai dari Cikampek sampai Bandung sibuk sms nanyain mau ke rumah atau gak. Akhirnya diputuskan sebelum ke kampus mampir dulu ke rumahnya.
Begitu sampai rumah pas lagi istirahat, aa sms nyuruh nabung ke celengan bersama kita. Jadi BT, bukannya nanya cape atau gak, malah nyuruh nabung. Trus nelpon dia nanyain maksudnya apa sih, tapi sambil nurutin maunya dia. Aa malah balik nanya, “udah dibuka belum? Buka deh biar BT nya ilang”. Pas buka kotak tempat nyimpen celengan, ada kotak kecil dibungkus kertas kado ungu. Langsung nanya, “apaan nih?” Trus jawabnya, “udah buka aja”. Ternyata isinya kalung initial huruf yang emang udah pengen banget dipunyain.
Hehehe bener deh, BT nya jadi ilang. Seneeeeeng banget dapat kejutan kaya gitu. Udah gitu pas besok ketemuan ama sepupunya, doi cerita, kalo rabu malam itu, aa bela-belain ke BSM ujan-ujan jam 8 malam. Soalnya baru nyampe bandung jam 7 an trus besoknya harus balik ke Jakarta lagi. Ugh jadi terharu dengernya. Makasih ya sayank……

Contoh ke 2
February 2 tahun lalu, aa masih kerja di Dakken. Tgl 13 malam itu, aa lembur dan seperti biasa tidur di tempat temennya. Aku lagi penugasan di Medco LPG Kaji, jadi nginep di rumah Nina. Tau-tau pas lagi ngerjain kerjaan ama nina ada sms 3 berturut-turut, yang isinya bagian lagu GIGI yang cinta terakhir, ama lagunya GLENN yang sekali saja, uuuuugh so sweet. Ampe sekarang masih disimpen sms nya, soalnya sampai saat ini, itu satu-satunya sms mesra dari aa. Pas di sms balik nanyain tumben, eh balasannya, “ non besok bangunin jam 5 yah”
Yaaaaaah, susah deh, udah balik ke tidak romantis lagi :(

[Gak Penting!] Sepatuku Sayang, Sepatuku Malang

Dari dulu, paling susah kalo disuruh beli sepatu atau baju. Harus bener-bener love at first sight. Harus begitu dilihat, sreg, begitu dilihat harganya, sesuai dengan dompet. Sepatu ini salah satunya. Dulu beli di MM dago bandung sekitar 3 tahun yang lalu. Waktu itu lagi nyari sepatu buat senam. Begitu liat langsung suka, trus sesuai pula dengan dompet, kalo gak salah 40 rb. Jadilah sepatu ini setia menemani senam ditambah dengan jalan kelilling kota. Sempet juga dipake ke kampus (walau kalau ketahuan mama pasti diomelin).

Tapi 1 ½ tahun terakhir kemampuannya menurun. Ditandai dengan copotnya lem di sisi-sisi sepatu. Mau dibuang gak tega, masih sayang. Jadi tetap disimpanlah sepatu ini, sambil sesekali digunakan berolahraga.
Bulan lalu pas akan berangkat ke manado, salah satu acaranya adalah rafting. Mau beli sepatu keds atau sandal gunung gak sempat, secara di kantor lagi padat ditambah alasan harus love at first sight. Akhirnya terpilihlah dirinya untuk dibawa ke manado. Nothing to loose deh. Kalau memang dia harus hancur pada saat rafting, ya berarti hidupnya berguna sampai akhir hayatnya.

Dan benarlah, setelah menempuh setengah perjalanan rafting, tepatnya setelah melewati jeram goodbye, terasa bahwa sobek di pinggir-pinggirnya mulai melebar, dan akhirnya benar-benar terbuka.

Selamat tinggal sepatuku. Kutinggalkan dirimu di kamar mandi hotel Dragon manado. Terima kasih atas jasamu selama ini